Senin, 12 November 2012

GURU MAN BATAM JUARA RESENSI BUKU NONFIKSI


 
 
Guru bahasa indonesia MAN menyisihkan puluhan peserta lomba resensi buku nonfiksi " Bekerja dengan Hati Nurani" karya Akh. Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si.
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa 2012, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia tingkat SMA/MA Kota Batam mengadakan lomba resensi buku nonfiksi karya Akh. Muwafik Saleh. Lomba yang diperuntukkan kalangan pelajar dan seluruh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia seluruh Kota Batam (guru SD,SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK) ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan keterampilan para guru bahasa indonesia dalam menguasai materi. karena selama ini kondisi di lapangan guru hanya bisa menjelaskan materi tetapi tidak bisa memberikan contoh nyata. Pengumuman lomba akan diumumkan setelah acara seminar sehari dengan mengambil tema "Belajar dan Bekerja dengan Hati Nurani". Seminar yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 November 2012 jam 13.00 WIB s.d 17.00 WIB ini diikuti oleh 250 orang peserta  bertempat di Aula Kantor Pemko Batam, Jalan Engku Putri No.1 Batam.
 
Dandhung Whisapto, S.Pd. Pada awalnya mengikuti lomba hanya untuk memotivasi siswa-siswinya yang juga mengikuti lomba resensi buku karya Akh. Muwafik Saleh, S.Si. MSi. yang berjudul " Belajar dengan Hati Nurani". 
 
Juara dalam lomba meresensi buku nonfiksi ini  Juara I di rebut oleh peserta dari SMAS Kartini; Juara II  direbut oleh utusan dari MAN Batam, sementara Juara III direbut oleh utusan dari SMA N 3 Batam. Naskah yang dikirimkan kepada panitia seminggu sebelumnya di nilai oleh sang penulis secara langsung di Malang dengan judul: "MEMBUMIHANGUSKAN KAPITALISTIK DENGAN HATI NURANI".  Resensi yang sebagian besar menyampaiakn tentang kelebihan-kelbihan buku "Bekerja dengan Hati Nurani" berkaitan dengan bagaimana kita harus bekerja sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku terutama akidah dalam Islam. Penulis lebih banyak mengupas tentang hadist-hadist yang berkaitan denga bekerja. 
 
Walaupun hanya memeperoleh juara ke II, Dandhung merasa gembira dengan hasil yang diperolehnya. Ia merasa sudah memberikan pembelajaran secara tidak langsung kepada semua peserta didik di MAN Batam. Memang hasil yang diperoleh belum begitu memuaskan tetapi dengan mengalahkan puluhan peserta dari seluruh sekolah di Kota Batam menjadikan sebuah pengalaman tersendiri. Jarang ada momen-momen seperti ini, dimana sesama guru Bidang studi Bahasa Indonesia harus saling berusaha untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah perlombaan. Prestasi ini juga membuktikan bahwa guru-guru MAN Batam tidak kalah dengan guru-guru sekolah umum yang nota bene selalu diunggulkan. 
(Humas MAN Batam)
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar